Etnis Asli Jambi

Setelah pada tahun 2010 saya mengunjungi Museum Negeri Jambi, kemarin saya pergi ke museum ini lagi. Kali ini saya nggak sendiri, tapi bareng Eka. Teman diklat dulu yang katanya lagi pengen menghabiskan waktu di Jambi.

Tampilan luar Museum Negeri Jambi berbeda jauh dibandingkan saat saya pertama kali saya kesini. Lebih bagus karena sudah direnovasi. Selain itu beberapa koleksi museum telah dirotasi biar pengunjung tidak bosan. Salah satu bagian yang diubah adalah koleksi patung manekin yang mengenakan pakaian adat. Mau tahu apa aja suku-suku asli di provinsi Jambi, yuk mari 🙂

Suku Anak Dalam

Pakaian adat suku Anak Dalam Bukit 12

Suku Anak Dalam atau sering disebut suku Kubu (panggilan kasar) merupakan suku terbelakang di Jambi. Mereka menyebut diri mereka “orang rimba” yang berarti orang yang tinggal di dalam hutan. Mereka kebanyakan tinggal kawasan taman nasional Bukit 12 dan taman nasional Bukit 30 di kabupaten Bungo, Tebo, Sarolangun dan Batanghari. Orang rimba hidup secara nomaden, sederhana dan menghidupi diri dengan berburu binatang dan mencari buah-buahan di hutan. Di dalam hutan, orang rimba hidup terbagi dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok memiliki wilayah hunian dan wilayah buruan sendiri-sendiri. Pemimpin kelompok orang rimba disebur tumenggung.Pakaian sehari-hari orang rimba adalah cawat bagi kaum laki-laki dan kain penutup bawahan untuk kaum perempuan. Kain penutup dada hanya dipakai jika orang rimba berinteraksi dengan masyarakat luar. Agama orang rimba adalah animisme. Mereka juga dikenal memiliki kemampuan supranatural tinggi. Konon jika kita meludah di depan mereka dan dan ludah kita dijilatnya maka kita akan menjadi gila dan bisa masuk ke komunitas mereka. Seram!

Kondisi orang rimba dewasa ini semakin terdesak karena lahan tempat tinggal mereka semakin berkurang karena dirambah para penduduk. Sebagian kecil orang rimba telah meninggalkan budaya primitifnya, memakai baju manusia pada umumnya dan mulai tinggal menetap membaur bersama masyarakat. Namun, jika kembali ke hutan mereka menanggalkan baju.

Suku Batin

Pakaian adat suku Batin

Suku Batin banyak tersebar di pedalaman Kabupaten Merangin, Tebo dan Bungo terutama di Sungai Manau, Jangkat, Tabir dan Rantau Pandan. Mereka sebagian besar menganut agama Islam. Pekerjaan sehari-harinya adalah berladang, berkebun, mencari ikan dan mendulang emas. Diperkirakan orang Batin berasal dari daerah Bukit Barisan di kaki gunung Kerinci. Suku Batin mempunyai hubungan kekerabatan dengan suku Kerinci. Suku Kerinci menganggap wilayah kediaman orang Batin dengan sebutan Kerinci rendah sementara wilayah orang Kerinci disebut Kerinci tinggi.

Budaya  dan adat-istiadat suku Batin merupakan campuran antara budaya Melayu Jambi dengan budaya Minangkabau. Sistem kekeluargaan suku Batin menganut sistem matrilineal seperti pada suku Minang hanya saja status laki-laki pada suku Batin adalah  sebagai kepala keluarga.  Orang batin menggunakan bahasa Batin yang mirip dengan bahasa Melayu Jambi.  Rumah adat suku Batin disebut rumah Kajanglako.

Suku Kerinci

Pakaian adat suku Kerinci

Suku Kerinci mayoritas tinggal di kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh. Agama yang dianut adalah Islam dan sistem kekeluargaannya adalah matrilinial. Tulisan asli Kerinci disebut incung/rencong yang mirip dengan aksara kaganga di Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Budaya Kerinci merupakan perpaduan budaya Jambi dan Minangkabau. Bahasa Kerinci terbagi menjadi sedikitnya 30 dialek. Rumah adat Kerinci disebut rumah laheik/larik.

Suku Kerinci diperkirakan merupakan komunitas Melayu tua (proto Melayu) tertua. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kitab undang-undang Melayu tertua bernama Kitab Undang-undang Tanjung Tanah yang berasal dari abad ke-14 yang berhuruf Palawa dan berbahasa Sansekerta. Selain itu ditemukan fosil manusia purba dan berbagai macam batu megalitik di berbagai tempat sekitar danau Kerinci yang diperkirakan berusia ribuan tahun.

Suku Melayu Jambi

Pakaian adat suku Melayu Jambi

Suku Melayu Jambi merupakan suku terbesar di provinsi Jambi. Tersebar dari kota Jambi, kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari. Suku Melayu Jambi mayoritas beragama Islam dan berbahasa Melayu Jambi (Melayu dialek o). Suku Melayu Jambi berasal dari golongan Melayu muda (Deutro Melayu) yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan suku Penghulu dan Pindah.

Suku Melayu Pesisir

Pakaian adat suku Melayu pesisir

Suku Melayu pesisir kebanyakan tinggal di wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat dan sebagian Tanjung Jabung Timur. Pekerjaan mereka nelayan dan bertani.

Suku Penghulu

Pakaian adat suku Penghulu

Suku Penghulu banyak mendiami wilayah kabupaten Bungo, Tebo, Merangin dan Sarolangun. Diperkirakan mereka dulunya berpindah dari wilayah suku Minangkabau ke Jambi. Hal ini dilihat dari adat istiadat dan budaya yang mirip suku Minangkabau. Bahasa orang Penghulu adalah bahasa Penghulu yang merupakan campuran bahasa Melayu Jambi dan Minangkabau. Pekerjaan sehari-hari umumnya di bidang pertanian dan mendulang emas.

Suku Pindah

Pakaian adat suku Pindah

Suku Pindah diperkirakan dulunya berasal dari wilayah Sumatera Selatan karena budaya dan bahasa suku Pindah mirip dengan suku Melayu Palembang di Sumatera Selatan. Suku Pindah merupakan suku deutro Melayu. Mereka menggunakan bahasa Melayu Palembang dialek Pindah. Suku Pindah bermukim di kabupaten Sarolangun dan Batanghari.


5 respons untuk ‘Etnis Asli Jambi

  1. saya tahunya cuma suku anak dalam soalnya serig di ekspos media, ternyata masih ada suku asli lainnya yah. Yang masih tinggal di pedalaman hutan cuman suku anak dalam ya mas?

  2. sya baru tahu suku2 ini setelah berkunjung ke blog kamu bang…. ada suku kerinci juga yah, hehee kereen. jadi pengen bercakap langsung sama orang sana

Blogger yang baik meninggalkan jejak berupa komentar :-)