Dari berbagai sumber, penduduk asli Sarolangun terbagi menjadi empat suku. Suku Anak Dalam (Rimba), suku Batin, suku Penghulu, dan suku Pindah. Dua suku pertama merupakan suku Melayu Tua dan yang lainnya adalah suku Melayu Muda. Namun, kali ini saya tidak akan membahasnya karena saya pernah menulisnya disini.
Kali ini saya akan menulis tentang rumah adat di Sarolangun. Letaknya dari kota Bangko sebelum masuk kota Sarolangun tepatnya di desa Bernai kecamatan Sarolangun. Tepat di tepi jalan lintas Sumatera. Rumah adat panggung berarsitektur Melayu ini sepi dan seakan hanya dibuka saat tertentu saja. Tidak jelas rumah dari suku mana yang dibangun disini. 🙂
tampak depan
tampak samping
lebih dekat
lumbung padi
Hampir sama dengan balai adat Bungo, rumah ini dilengkapi dengan lumbung padi yang tampak renta dimakan usia. Namun, kondisi keseluruhannya tampak lebih bagus daripada balai adat Merangin yang hampir sirna dikarenakan tidak adanya perawatan dari pemerintah daerah.
Hampir mirip dengan rumah adat Rejang Lebong kayanya ya..
Saya sering banget lewat Sarolangun, tapi belum pernah mampir untuk eksplorasi wisatanya… Semoga suatu saat ada kesempatan.. 🙂
iyah….melayu 🙂