Sebagai kota yang heterogen, pulau Batam terdiri dari beraneka suku bangsa. Salah satunya adalah pendatang dari suku Bali. Pura terbesar di provinsi Kepulauan Riau juga adanya di Batam. Tepatnya di kawasan Sei Ladi, Sekupang. Terletak di tepi jalan raya Sekupang-Baloi.
Pura ini sering terlihat jika saya naik mobil dari pelabuhan Sekupang menuju kosan teman saya Dedy di Baloi. Ketika sedang liburan di Batam, saya mengajak Dedy jalan-jalan ke pura ini.
Untuk masuk ke pura kami memarkir motor di restoran masakan Bali Kak Dadut yang berada tepat di samping pura. Pura ini berada di puncak bukit sehingga kami harus mendaki puluhan anak tangga menuju pintu masuk pura yang berupa gapura candi. Di pintu masuk pura terdapat papan yang bertuliskan larangan masuk untuk umat Hindu yang sedang datang bulan, tertimpa musibah kematian sebelum 32 hari, atau habis melahirkan dan belum 42 hari.
gapura Pura Agung Amertha Buana
Pura ini berarsitektur Bali dengan warna dominan putih. Beda dengan pura di Bali yang dibuat dari bata merah atau batu kali yang berwarna hitam.
Suasana di dalam pura sangat sepi. Rupanya di dekat gapura terdapat kuil yang dipakai oleh umat Hindu India.
kori agung
Dari atas pura, angin bertiup sepoi-sepoi. Tampak dari atas panorama padang golf Southlink, bendungan Sei Ladi, beberapa perumahan dan perbukitan di kota Batam.
Dedy dengan latar padang golf
Ada beberapa bangunan dalam kompleks pura ini. Di antaranya ada tamansari, pelinggih, bale kul kul, bale pawedan, padmasana dan kori agung. Saya hanya bisa menebak-nebak fungsi masing-masing bangunan dengan Dedy.
kolam tamansari
arca dewa Ganesha
bale pawedan untuk tempat pendeta
Dari prasasti yang saya baca, pura ini baru diresmikan tahun 2004 oleh Menteri Agama RI. Bangunan inti pura ini adalah sebuah candi yang dijaga oleh tiga naga yang bernama Naga Ananta Boga, Naga Basuki dan Naga Taksaka. Bangunan ini tidak boleh dimasuki oleh umum.
Setelah puas berkeliling kami pulang ke Baloi. 🙂
Eh, bang.. gabung ke celoteh backpacker gimana caranya ya?
mudah kok, cukup join grup FB celoteh backpacker, terus pasang logo celoteh backpacker di sidebar blog kita 😉
noted bang isna
Siap :))
aih… masih nunggu persetujuan buat gabung^^
sabar, tunggu aja, di jawa lagi pd siap2 mau jumatan kayaknya kang hehehe
wkwkwk… apa kabar jambi
baik hahaha, batam dimananya kang ? tinggal disana?
mantap… ya, saya pernah kerja di muka kuning 4 tahun belakangan, april kemarin akhirnya kembali ke Jakarta
sama^sama 🙂
Sangat bermanfaat. Terima kasih