Sumatera Barat, ranah Minangkabau menyimpan pesona alam yang luar biasa. Gugusan pulau cantik di lautan Hindia, gunung dan perbukitan Bukit Barisan.
Salah satu wujud keindahan alam di Sumatera Barat yaitu Danau Maninjau, danau terbesar kedua di Sumatera Barat setelah Danau Singkarak.
Bung Karno sang proklamator bahkan saking terpesona dengan keindahan Danau Maninjau sehingga menciptakan sebuah pantun saat berkunjung ke Maninjau “Jangan makan arai pinang, kalau tidak dengan sirih yang hijau.
Jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau.”
Bus yang saya tumpangi bergerak perlahan di jalan yang berkelok-kelok mendaki. Dalam kegelapan malam, saya turun dari bus. Udara dingin menyergap hingga ke badan. Asap putih keluar dari mulut. Maninjau menyambut saya yang kedinginan.
Setelah istirahat semalaman, pesona Maninjau baru nampak di pagi harinya. Lampu-lampu rumah penduduk menghiasi tepian danau. Jelang matahari ke atas, permata ranah Minang ini semakin berkilau mempesona.
Ada beberapa tempat populer untuk menikmati danau Maninjau dari ketinggian: Taman XIII Balai Basa, Ambun Tanai, Nuansa Maninjau, Lawang Park dan Puncak Lawang. Yang paling terkenal adalah Puncak Lawang dan Lawang Park. Foto di atas saya ambil dari Lawang Park.
traveling ke Sumbar itu berkesan banget, pemandanganya ok, kulinernya apalagi haha
Bener banget, saya yg di sumbar-jambi aja gak habis2 tempat yg mau dieksplore, btw..sudah ke Maninjau mas?
dananu maninjau memang keren … perjalanan berliku likunya kesana seru
apalagi jika dilihat dari atas .. wah … ajibb bener. pernah sekai dibawa saudara lihat dari atas .. tapi lupa apa namanya .. kalau ga salah sih Puncak lawang
Yups bang, ajaib, puncak lawang namanya 🙂
wah Danau Maninjau emang keren ya.. panjangin lagi ceritanya dong btw bro
Siap bang 🙂 btw, saya kemaren habis dr pekanbaru