Hari Oeang ala KPP Pratama Bangko

 Besok tanggal 30 Oktober 1946 adalah suatu hari yang mengandung sejarah bagi tanah air kita. Rakyat kita menghadap penghidupan baru. Besok mulai beredar Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. … ” kata Bung Hatta penuh semangat.

Maka sejak tanggal 30 Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai mata uang yang sah menggantikan mata uang Jepang dan mata uang Belanda. Sejak saat itu tanggal 30 Oktober diperingati sebagai hari Oeang RI / ORI (ejaan kata “oeang” masih dipertahankan sampai sekarang) sebagai hari keramat yang diperingati Kementerian Keuangan setiap tahunnya.

Tema peringatan hari Oeang tahun ini adalah Menuju Perekonomian Nasional yang Mandiri, Kuat dan Stabil bersama Kemenkeu. Hujan yang turun di kantor saya di KPP Pratama Bangko tak urung membuat upacara bendera sebagai salah satu acara peringatan hari Oeang dibatalkan.

Mencoba berbeda dari peringatan tahun-tahun sebelumnya, kantor saya tahun ini mengadakan berbagai perlombaan untuk memeriahkan hari Oeang. Malam sebelum tanggal tanggal 30 Oktober diadakan lomba gaple. Dan baru saya ngeh kalau gaple itu adalah kartu domino *cupu -_- .

  

Esok harinya jam 3 sore diadakan berbagai lomba di aula lantai tiga. Setiap pemenang berhak atas hadiah hiburan dan voucher makan di kantin kantor hehehe.

Lomba pertama adalah lomba tarik tambang. Ada empat tim yang beradu kekuatan menarik tali. Tim pak Fadli berjaya setelah menumbangkan tim pak Syafrizal di babak final.


pertama kali ikut tarik tambang (Foto : Iwan Perdana)

Selanjutnya adalah lomba injak balon. Prinsip permainannya mirip paint ball. Satu permainan terdiri dari dua tim. Masing-masing pemain diberi sebuah balon yang diikat di kaki kirinya. Tim yang menang adalah tim yang paling banyak memecahkan balon tim lawan. Saya belum menang kali ini. Tim Adit berjaya setelah menakhlukkan tim Hade di final dalam sebuah pertandingan yang seru.


tim injak balon (Foto : Iwan Perdana)

Komunikata menjadi lomba berikutnya. Diambil dari nama lomba yang dulu pernah tayang di TPI. Lomba ini mengutamakan peserta untuk berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh, bukan kata-kata. Satu tim terdiri dari empat pemain. Pemain pertama mendapat sebuah pertanyaan tertulis tentang sebuah ungkapan yang harus diperagakan secara berantai kepada teman di belakangnya. Pemain terakhir harus menebak kata-kata yang dimaksud. Kata-kata yang harus saya peragakan adalah “Kuntilanak Kesurupan”, “Macan Menari”, dan “Menjemur Kain”. Dan tim saya harus menyerah kepada tim Candra dengan skor 0 – 1 karena tidak ada satupun soal yang berhasil dijawab dengan benar 😦


komunikata (Foto : Iwan Perdana) 

Berikutnya adalah lomba memasukkan paku ke dalam botol. Diikuti oleh hanya dua tim yaitu tim saya dan tim Oka. Satu tim berjumlah lima orang dengan empat orang sebagai pemain dan seorang lagi adalah kapten tim.Sebuah paku diletakkan menggantung di tengah-tengah pemain yang pinggangnya diikat dengan tali. Para pemain harus bergerak menuju botol dengan diarahkan oleh kapten tim. Lagi-lagi tim saya kalah. Tim Oka berjaya memenangi pertandingan.


memasukkan paku dalam botol (Foto : Irwan Perdana)  

Lari marathon menjadi penutup sore itu. Saya kali ini tidak ikut. Langit Bangko telah berubah temaram. Hengky berhasil menjadi manusia tercepat dengan berlari sebanyak 16 putaran kantor selama 12 menit. Selamat kepada semua pemenang!


Hengky sang manusia tercepat (Foto : Irwan Perdana)


Selamat hari Oeang (Foto : Aditya Rachman)


6 respons untuk ‘Hari Oeang ala KPP Pratama Bangko

Tinggalkan Balasan ke Avant Garde Batalkan balasan