Suram, barangkali itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan situasi dunia khususnya yang saya alami di tahun 2021. Situasi pandemi yang belum usai membuat blog saya tak terlalu banyak menelurkan cerita. Ditambah di bulan Juli saya dinyatakan positif Covid-19 yang membuat saya harus menjalani karantina mandiri di rumah hampir sebulan lamanya. Setelah pindah kantor ke kampung halaman tahun lalu, untuk pertama kalinya sejak 2006, di tahun ini saya tidak keluar dari Jawa Tengah dan tidak naik pesawat. Berikut rekap cerita jalan-jalan saya di tahun ini:
JANUARI
Mengawali tahun 2021 dengan harapan pandemi akan segera berakhir. Malam tahun baru saya lewatkan di rumah mertua. Jalan-jalan tipis saja di seputaran Salatiga dan Boyolali: pohon Pengantin di Pulutan, prasasti Plumpungan, masjid Kelenteng di Salatiga dan taman Wisata Sejarah Salatiga (Wisesa).
ST alias menjalankan perjalanan dinas pertama di Boyolali yakni ke sebuah pabrik pengolahan briket arang di Ampel.
Mumpung di Boyolali saya juga mulai eksplor Boyolali-Kab. Semarang. Destinasi pertama yakni taman Candimulyo di Kiringan Boyolali, taman Pandan Arum (eks kantor bupati Boyolali), candi Klero di Tengaran.
FEBRUARI
Masih mutar-mutar keliling Boyolali-Salatiga saja di tengah pandemi yang masih membatasi mobilitas: tugu Joko Tingkir Salatiga, Imlek yang sunyi di kelenteng Hok Tek Bio Salatiga. Rencana mau ke museum Historia Salatiga tetapi masih tutup karena pandemi. ST kedua ke Cepogo, masih Boyolali dan kantor redaksi Solopos. Pulangnya mampir ke kafe De ‘Mbakoe di Ngangkruk, Banyudono. Merintis rumah baru di Candirejo, Tuntang, tidak jauh dari rumah mertua.
MARET
Keliling ke penjuru terutama Boyolali utara yang selama ini tak pernah saya jamah sebelumnya: Wonosegoro, Kemusu, hingga Juwangi,titik paling utara di Boyolali. Tepat setahun setelah pandemi akhirnya saya mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. Bismillah, semoga ini upaya pamungkas memberantas pandemi.
Saya mengikuti sebuah acara bertajuk: Ngobrolke Kutha Salatiga dan bersua dengan Warin Darsono, pegiat klub pecinta sejarah lokal Salatiga Heritage.
APRIL
Acara buka bersama seksi eksten di Swissbelhotel Sari Petojo Solo dan survei lokasi ICV di Danuwo Waterpark, Pager, Kaliwungu.
MEI
Serunya mengajak anak-anak di Museum Kereta Api Ambarawa. Libur Lebaran tidak pergi ke tempat wisata yang terlalu padat pengunjung. Sebagai gantinya kami halal-bihalal ke rumah budhe di Jatibarang,Brebes dan berziarah ke makam eyang di Tegal dan Pemalang.
JUNI
Hampir tidak ada agenda jalan-jalan kecuali ke kantor, rumah, dan kantor.
JULI
Bulan ini adalah saat ketika wabah corona varian Delta menggila di kantor. Beberapa hari sebelum ulang tahun Kiara anak saya, dari penelusuran teman satu seksi yang dinyatakan positif Covid, dari hasil tes usap antigen saya divonis positif meski tanpa gejala. Setelah dua minggu isolasi mandiri di rumah saya berhasil sembuh.
AGUSTUS
Kali pertama ikut walking tour setelah pandemi bareng Warin Darsono keliling Salatiga.
SEPTEMBER
Memanfaatkan ruangan kosong di kantor sebagai coffee shop kantoran. Ke Rest Area Salatiga naik motor dan ke gerbang Memento Mori.
OKTOBER
Wajah baru Selasar Kartini. Ke Omah Kopi Ngemplak yang ternyata masih ada hubungan dengan keluarga Dezentje. Kembali ke bioskop setelah hampir dua tahun absen. Shang Chi dan Losmen Bu Broto menjadi dua film yang pertama kali saya tonton di bioskop. Mencoba ke Taman Tingkir dan Taman Sidomukti.
NOVEMBER
Ke sebuah hotel di Ngemplak. Bukan untuk staycation tapi liputan untuk media sosial. Mengunjungi Tamansari, daerah paling selatan di Boyolali.
DESEMBER
ST kedua ke Solo, tepatnya ke kanwil. Pertama dan satu-satunya di 2021: menginap di ho(s)tel, kulineran pagi di Manahan. Menutup tahun dengan ICV di kantor.
tapi tetep ada jalan2nya kan bang… he
daripada saya, blas gak kemana-mana kecuali mudik itupun dirumah aja
iya sih mas
sama mas Isna. Sejak covid aku ga pernah jalan jauh, hiks sedih hahahaha
palingan bolak balik ke Banyuwangi dan Malang juga bisa diitung jari
pengen ke surabaya aja kok ya ribet waktu itu sama syarat naik transportasi umum
sekarang explorenya yang deket-deket aja di kota sendiri, makan ngafe atau ke Banyuwangi cuman buat cuci mata
Iyah, gak kelar2 ya covidnya huhuhu… semoga 2022 bisa jalan-jalan lagi mba, amein
meski masa pandemi … masih lumayan juga bisa jalan2 dan dines di sekitaran Boyolali Salatiga Solo ..
allhamdulillah kita semua bisa melalui pandemi di tahun 2021 .. dan semoga kita semua selalu sehat .. aamiin
Amien, terima kasih mas, selamat tahun baru 😀
selamat tahun baru mas Isna! Semoga tahun ini diberikan kesehatan untuk setiap aspek kehidupan ya mas dan bisa jalan-jalan lagi
Terima kasih Ira, sukses selalu ya…. Selamat tahun baru
Salam sapa di awal tahun 2022, Mas Isna. Kaleidoskop apik jelajah Salatiga dan sekitarnya.
Salam hangat buat keluarga.
Terima kasih bu Prih,salam untuk keluarga