Review : Ada Apa Dengan Cinta? 2

[Perhatian : mengandung spoiler!]

Saya masih berseragam putih biru tatkala film fenomenal muncul: Ada Apa Dengan Cinta? (AADC). Judulnya yang mengandung kata tanya mengundang penasaran kawula muda era 2000-an awal. Ditambah deretan lagu-lagu hits membuat film ini tak lekang digerus zaman.

Saya memang tak menonton filmnya di bioskop. Namun, saya ikut larut dalam euforia akan lagu-lagunya dan sosok artis baru bernama Dian Sastro, pemeran Cinta dalam film itu. Zaman dulu sosok pacar idaman ya Dian. Cantik, pintar, gaul, berprestasi kayak istri saya!

Euforia AADC berlanjut ke sinetron AADC yang dibintangi Ririn Dwi Ariyanti dan Revaldo. Ceritanya Rangga (Revaldo) pulang ke Indonesia, tetapi Cinta di sisi lain mulai lupa sama Rangga dan justru dekat dengan Taura (Andrew White). Sayang, kayaknya sinetronnya nggak seheboh filmnya. Saya hanya mengikuti episode awal, selanjutnya malas karena ceritanya makin aneh.

200px-AAdC2

Selanjutnya AADC versi film pendek (2014) yang disponsori oleh aplikasi Line. Di film pendek ini, Rangga dan Cinta kembali diperankan oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Dikisahkan, Rangga kembali ke Jakarta setelah 12 tahun pergi ke New York. Endingnya? Kembali menggantung hahaha.

ada-apa-dengan-cinta-2-akan-syuting-di--315132

 

 

 

 

 

 

 

Entah apa, dua tahun sejak kemunculan film pendeknya film panjang AADC jilid 2 kembali ke hadapan penonton setianya. Minus Alya (Ladya Cheril), hampir semua pemain di AADC 1 bermain kembali di film AADC2. Meski tidak bisa dibilang ikut arus tren film tahun ini yang berciri jalan-jalan di luar negeri, film inipun berciri road movie dengan mengambil dua kota sekaligus : New York dan Yogyakarta.

cover-film-aadc_20160427_211407Dikisahkan Rangga bekerja sebagai wartawan dan pemilik kedai kopi di New York, Cinta memiliki galeri seni di Jakarta dan telah bertunangan dengan Trian (Ario Bayu). Baik Mili (Sissy Prescilia), Maura (Titi Kamal) dan Carmen (Adinia Wirasti) telah menikah. Namun, dari mereka bertiga pernikahan Carmen berakhir tragis karena suami Carmen meninggalkannya demi perempuan lain. Akibatnya, Carmen depresi dan jatuh ke pelukan om-om narkoba. Setelah sembuh dari rehabilitasi narkoba, Cinta dan kawan-kawan berusaha mengajak Carmen liburan ke Jogja.

Cinta yang telah move on dari Rangga tiba-tiba goyah asmaranya tatkala bertemu dengan Rangga yang juga tengah berada di Jogja untuk mencari keberadaan ibunya. Dari pertemuan Rangga dan Cinta, penonton diajak untuk perlahan-lahan menyelami perasaan Rangga dan Cinta. Khususnya memahami alasan Rangga tidak pulang ke Indonesia selama 14 tahun. 

Bukan kebetulan jika film ini sebagian besar mengambil lokasi di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah. Sambil mendengarkan dialog-dialog semalaman Rangga dan Cinta, saya diajak melihat sisi lain dari wisata Yogyakarta yang jarang diekspos. Tidak ada gambar Prambanan, Borobudur, ataupun Tugu Yogya, melainkan Rangga dan Cinta yang makan sate klathak, melihat teater boneka, melihat matahari terbit di Magelang, pergi ke candi Ratu Boko.

Akting para pemain terutama Dian Sastro dan Nicholas Saputra tak usah diragukan lagi. Dian Sastro masih tampil sebagai Cinta yang sok tegar namun agak rapuh, Rangga masih “dingin”. Kejutan berupa joke-joke segar muncul dari Mili yang sering ceplas-ceplos di sepanjang film. Alya diceritakan sudah meninggal sehingga “jatah” perannya sepertinya diambil alih oleh Carmen.

Plot film AADC2 tak serumit filmnya yang pertama. Berjalan cepat sejak permulaan film hingga akhir. AADC2 tak ingin dikenang sebagai film yang rumit, tetapi sebagai film yang simpel, tetapi tetap akan dikenang indah di hati penggemarnya. Sayang, ini membuat penonton terlalu mudah menebak endingnya.

Akhirnya terlepas dari beberapa kekurangan kecil, film ini membuat saya dan sebagian besar penonton melihat sisi lain Yogyakarta yang memang sangat indah.


23 respons untuk ‘Review : Ada Apa Dengan Cinta? 2

  1. arghhhh…mungkin mas Avant Garde kakak kelasku ya..lulus SMA tahun berapa ya om? hehehe

  2. Waktu AADC 1, saya masih SD apa SMP ya jd ga begitu ngerasaain euforianya. Tp krn Aan Mansyur terlibat, nonton juga AADC 2 daaan suka banget puisinya2, apalagi suara Rangga, duh!

    Setuju, saya jg suka banget sisi lain Jogja yang ditampilkan, gang2kecil dgn papan jalan yg lucu, dsbnya. 🙂

  3. Kalo di AADC, kalimat-kalimat kaya “basi, madingnya udah siap terbit!” atau “salah gue? Salah temen-temen gue?” jadi hits, di AADC 2 ada kalimat “…yang kamu lakukan ke saya itu jahat” ya? Hahaha.

    Iya, setuju. Alur cerita yang kedua ini lebih simpel dibanding yang pertama. Toh (nampaknya) penonton-penonton AADC 2 pun ga terlalu hirau sama bagus atau ngga bagusnya jalan ceritanya ya. Saya mah lebih suka sama seru-seruannya aja. Nostalgia, cekakak-cekikik nonton ini sama temen-temen lama. Walau ga ada Alya. Hiks………. 😦

    1. Yups mas Iyos… film ini sengaja dibuat “sekedar” biar penonton gak penasaran knp Rangga betah menjomblo n gak balik2 ke Indonesia..
      sayang, kalimat “jahat” telanjur jadi meme populer, sehingga waktu adegan itu entah knp saya kebayang meme2 kocak di inet, bukan perasaan galau Cinta ditinggal Rangga
      saya malah ingatnya kata2 Mili seperti : begadang sampe Subuh, “tegang” “juara” haha

      1. Hahaha iya. Milly juga rusak banget di sini ya, bikin bioskop ngakak karena celetukan-celetukannya. Oia, ada loh kumpulan video meme film pendek AADC di Youtube. Mulai dari Cinta ketabrak kereta di bandara sampe Rangga berubah jadi orang lain! Itu juga bikin sulit konsen 😂

Tinggalkan Balasan ke Avant Garde Batalkan balasan