Segantang lade namenye Kepulauan Riau
Segantang lade namenye Kepulauan Riau
Ibukotanye di Pulau Bintan
Ibukotanye di Pulau Bintan
Tak salah menyebut provinsi Kepulauan Riau / Kepri dengan julukan Negeri Segantang Lada. Dilihat dari udara, ratusan bahkan ribuan pulau terhampar dengan pantainya yang berpasir putih kontras dengan airnya berwarna biru tosca. Terang saja, sekitar 96% wilayah Kepri merupakan perairan sedangkan sisanya berupa daratan atau pulau. Jajaran pulaunya membentang antara pulau Sumatra dan Kalimantan, dan di antara Laut Cina Tiongkok Selatan dan Selat Karimata.
peta Kepri dalam balutan garis berwarna merah
Sumber : Badan Informasi Geospasial
Sejarah Kepri
Saat ini kita mengenal dua provinsi dengan nama Riau. Riau di daratan Sumatera yang beribukota Pekanbaru dan Kepulauan Riau / Kepri dengan Tanjungpinang sebagai pusat pemerintahan. Uniknya, banyak yang tidak tahu sejatinya nama Riau dulu dipakai oleh Sultan Johor untuk menyebut nama daerah yang berlokasi di hulu Sungai Carang, Kota Tanjung Pinang saat ini. Perkembangan selanjutnya, Riau naik status menjadi negeri, terpisah dari Kesultanan Johor pada tahun 1772 dengan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah yang diangkat menjadi sultan Riau pertama.
Masa kolonial, Riau digabungkan dengan wilayah Kesultanan Siak dan Indragiri di pulau Sumatera (wilayah provinsi Riau saat ini) menjadi Riow Residentie (Karesidenan Riau). Riau menjadi provinsi pada tahun 1957 yang terdiri dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Riau / Kepri.
Kepri akhirnya dimekarkan sebagai provinsi terpisah dari provinsi Riau pada tahun 2002 dengan wilayah administrasi sebagai berikut :
- Kota Tanjungpinang (ibukota provinsi), daerah pemekaran Kab. Bintan
- Kota Batam
- Kab. Bintan (daerah induk Kab. Kepri, setelah pemekaran untuk menghindari ambiguitas dengan Provinsi Kepri namanya diubah menjadi Kab. Bintan)
- Kab. Karimun
- Kab. Lingga
- Kab. Natuna
- Kab. Kep. Anambas (daerah pemekaran Kab. Natuna)
Kepri Bukan Riau
Sudah 13 (tiga belas tahun) Kepri berpisah dengan ‘adiknya’ yakni provinsi Riau. Sejak saat itu perekonomian Kepri meroket meninggalkan Riau. Pertumbuhan perekonomian Kota Batam, daerah termaju sekaligus kota metropolitan di Kepri pernah mencapai 17% pada tahun 1978-1998. Jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional.
Pertumbuhan ekonomi Kepri yang gemilang rupanya membuat sektor pariwisata semakin berkembang. Berikut ini faktanya (dikutip dari sini) :
– Kepri merupakan pintu masuk turis asing terbesar nomor tiga di Indonesia setelah Bali & Jakarta.
– Dari sekitar 10 juta kunjungan wisman ke tanah air, Kepri menyumbang sekira dua juta wisatawan
– Dari 4 pintu masuk wisman di Kepri, Batam berkontribusi paling tinggi (75%). Sisanya 25% masuk lewat Bintan, Karimun dan Tanjung Pinang.
Meskipun Kepri merupakan pintu masuk turis ketiga terbesar, ada dilema yang sampai saat ini masih menggelayuti para pemangku kebijakan kepariwisataan (baca: Dinas Pariwisata Prov. Kepri) untuk lebih memperkenalkan provinsi ini.
Sampai saat ini, masih banyak orang di luar provinsi Kepri menganggap Kepri adalah Riau. Sebagai entitas kota atau kabupaten, nama Batam, Bintan atau Tanjungpinang rupanya lebih “menjual” daripada Kepri. Orang tahu kota Batam atau pulau Batam. Namun, banyak orang mengira Batam bagian dari Riau, bukan Kepri. Kabupaten Karimun di ujung barat Kepri kadang dianggap sama dengan Karimunjawa. Kota Tanjungpinang yang terletak di pulau Bintan pun sama. Masih disalahartikan dengan Kota Pangkalpinang yang terletak di provinsi Kep. Bangka-Belitung.
Wonderfull Kepri
Berakar dari dilema tersebut, pemprov Kepri memperkenalkan slogan wisata Wonderful Kepri sebagai slogan utamanya. Tulisan “Kepri” sengaja dibuat lebih besar daripada “Kepulauan Riau”. Pada bagian kanan atas dibubuhkan tujuh buah gonggong, sejenis makanan laut khas Kepri. Angka tujuh menyimbolkan jumlah kabupaten dan kota di Kepri.
logo dipinjam dari sini
Sekilas Wisata Kepri
Pulau Bintan ala sayang lautnye biru alahai adik
Pulau Penyengat ala sayang luas membentang
Hatiku rindu ala sayang bertambah pilu alahai adik
Semakin ku ingat ala sayang semakin ku bimbang
Dianugerahi ribuan pulau dan laut biru sepanjang mata memandang bukan berarti Kepri hanya punya pulau, pantai dan laut. Semoga teaser ini bisa memberikan sekilas gambaran apa yang bisa traveler lakukan seandainya berkunjung ke Kepri.
Kota Batam
Batam merupakan pintu masuk utama provinsi Kepri lewat bandara Hang Nadim dan sejumlah pelabuhan internasional menuju dan dari Singapura atau Malaysia. Batam merupakan kota terbesar dan jantung perekonomian Kepri. Hal-hal menarik untuk dilakukan di Batam :
dengan latar Jembatan Barelang, jangan tanya itu foto kapan, lama pokoknya -_-
- Staycation di berbagai resort mewah atau berkunjung ke pantai Melur, Melayu, Mirota
- Berbelanja barang murah bermerk di kawasan Jodoh dan Nagoya
- Berfoto di Jembatan Barelang, ikon kota Batam
- Mengenang penderitaan pengungsi Vietnam di kamp pengungsian pulau Galang
Kota Tanjungpinang
Kota ini terletak di pulau Bintan sekaligus pintu gerbang Kepri yang kedua lewat bandara Raja Haji Fisabilillah. Tanjungpinang merupakan pusat pemerintahan provinsi Kepri. Hal menarik disini :
Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat
- Melihat kompleks istana Sultan Riau dan Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat
- Wisata religi di berbagai rumah peribadatan di kawasan Senggarang dan Kampung Bugis
- Wisata kuliner otak-otak khas Tanjungpinang dan gonggong di Melayu Square
Kabupaten Bintan
Jalan-jalan murah meriah ke pantai Trikora atau kawasan wisata terpadu Bintan Resort Lagoi yang merupakan favorit turis dari Negeri Singa.
Kabupaten Karimun
batu-batu raksasa di pantai Batulimau, Karimun
- Melihat putihnya pasir putih Pantai Pongkar dilanjutkan treking ke air terjun Pongkar
- Menikmati durian dan buah-buahan lokal di Tanjung Batu Kundur
- Melihat dari dekat pertambangan timah dan menyaksikan matahari terbenam di pantai Lubuk (pantai Laskar Pelangi ala Kepri) serta pantai Batulimau.
Kabupaten Lingga
- Mendaki gunung Daik, titik tertinggi Kepri (1165 mdpl)
- Mengikuti festival memancing tingkat internasional di Pulau Benan
- Mengunjungi istana Daik Lingga
Kabupaten Natuna
- Melihat pantai berbatu granit di Alif Stone Park
- Berkunjung ke pantai Sengiap dan Sindu Senubing
Kabupaten Kepulauan Anambas
Anambas merupakan kabupaten termuda di Kepri hasil pemekaran Kab. Natuna. Pada tahun 2014, CNN memasukkan Anambas sebagai kepulauan tropis terbaik di dunia. Wisata andalan di Anambas. Berikut sekilas Anambas sebagaimana dikutip dari situs resmi pariwisata Prov. Kepri :
Terletak 200 mil timur PulauLaut Batam, pulau-pulau di Anambas adalah surga penggemar menyelam dan snorkeling.Pulau Bawah, pulau utama yang layak dikunjungi dalam gugusan Kepulauan Anambas. Pulau yang tidak berpenghuni dan menawarkan laguna alami yang dilindungi air biru jernih dan karang indah. Lebih jauh ke pedalaman, ada air terjun raksasa, menawarkan tempat rekreasi terpencil yang luar biasa.
Menutup tulisan ini, ijinkan saya kutip potongan lagu daerah Kepulauan Riau berjudul Hang Tuah. Lagu ini dulu merupakan salah satu lagu wajib jika ada lomba lagu daerah di Karimun.
Tuah sakti hamba negeri
Esa hilang dua terbilang
Patah tumbuh hilang kan berganti
Takan Melayu hilang di bumi
Engkau susun jari sepuluh
Menghatur sembah duduk bersimpuh
Halus budi resam Melayu
Hang Tuah ho Hang Tuah.
NB: Postingan tanpa berbayar ini saya tulis untuk mengobati kerinduan saya sebagai seorang perantau yang pernah tinggal di tanah Melayu provinsi Kepri, sekaligus wujud solidaritas blogger Kepri untuk kemajuan pariwisata Kepri. Serta disertakan untuk mengikuti lomba foto wisata Kepri yang dihelat oleh Danan Wahyu Sumirat. Mohon maaf kalau foto ganteng narsis bertaburan pada postingan kali ini, ketentuan dari panitia memang seperti itu. 🙂
Ingat yah #KepribukanRiau
Lihat juga :
http://jalankemanagitu.com/2015/11/21/kepri-bukan-riau/
http://www.adventurose.com/2015/11/kadispar-dan-travel-blogger-kepri.html
http://dananwahyu.com/2015/12/01/kepribukanriau-si-sakti-dan-penebar-warta/
Akun resmi pariwisata Kepri
Situs Web : /kepri.travel
Facebook : Wonderful Kepri – Kepri Tourism
twitter @kepri__tourism
instagram @WonderfulKepri
Saya agak nelangsa, lahir dan pernah merasakan masa balita di Kepulauan Riau, tapi sampai segede ini belum pernah lagi melihat dan menapak ke Tanjung Uban Kepulauan Riau, padahal masih meninggalkan rumah disana 😦
saya pernah ke tanjung uban bang, ke pantai sakera, sunsetnya bagus 🙂
Luas kepulauan Riau hingga laut china selatan…woww..
ya mas, luas banget 😉
baru ngeh…
ya, lautannya 90% lebih mas
Sesuai lah dengan namanya, Riau Kepulauan
kebalik mas, Kepulauan Riau 😀 hehehe…
hahaha
masjid itu menurut mitos emang dibangun dari putih telur dan air kelapa bang 🙂
Dulu temenku ada yang pernah pulang dari Batam, cerita2 katanya dia sering jalan2 ke Nagoya. Kirain dia habis dari Jepang. Ternyata oh ternyata eh dari Kepri. Tapi cerita temenku itu seru banget, sebelumnya dia pernah jadi guru kontrak di Kepri. Kalo gak salah nama tempatnya sih, Ranai. Katanya paling sedih tiap kali mau berobat, karena rumah sakitnya di pulau lain. Belum lagi harus menunggu perahu yg memakan waktu sangat lama.
Oh ya, saya tertarik melihat mesjid di Pulau Penyengat. Katanya waktu dibangun menggunakan kuning telur saja ya, sebagai perekat batanya?
yg kasih nama nagoya kalo gak salah dr tentara jepang sewaktu mereka menduduki batam, dan betul memang… ranai daerah terjauh di kepri, lebih dekat ke pontianak drpd ke tanjungpinang 🙂
Oh pantas saja namanya bersukukata Bahasa Jepang.
Prihatin banget waktu dengar cerita teman saya itu. Makanya sekarang dia pindah ke daerah saya.
iyah.. tinggal di kepulauan banyak susahnya, apalagi kalau musim angin utara.. tidak bisa kemana2, pasokan bbm , bahan makanan sering terhambat
seumur-umur belum pernah loh to ke riau
hayok ke riau dan kepri 🙂
siap ito
Nyimak aja dah … 😀 salam kenal Bang 🙂
Sertifikasi Coaching Indonesia
salam kenal kembali mas
kepulauan riau itu propinsi tersendiri, tapi si google blm ngedeteksi ini..btw jadi inget temen saya yang ada di batam
ya mas, di fb juga masih riau.. temenya yg batam gmn mas ?
iya temenku ada yang di batam, rumahnya si asli pacitan.dulu pernah bikin usaha sama aku di deket UNS..hehe..piye kabare yo..lama g kontak
hehehehe….
Bang, jadi kepri itu seluas itu??? hampir seluar sumatra ya besarannya?? gimana cara pemerintah membagi rata pembangunannya?? belum lagi transportasinya?
ya bang, hampir tertutup lautan semua 🙂
pembangunan sayangnya masih terpusat di ibukota provinsi dan kota kabupaten
di tempat saya dulu, tanjung batu namanya, (1 jam naik speed ke tanjung balai karimun) ridak ada pom bensin, akibatnya semua terasa mahal..
alhamdulillah sekarang udah balik ke pulau sumatera…
Mas, itu fotonya ngehits banget :haha. Saya rasa semua orang pernah ya punya foto yang ekspresinya seperti orang berkalang amarah dan mukanya memberengut padahal di belakangnya ada objek wisata *kemudian dirajam Mas Isna :hihi*. Tapi Mas, izin tanya sedikit, jika Kepri itu dibentuk setelah Riau, kenapa di atas dikatakan ia berpisah dengan “adik”-nya? Mohon pencerahannya :hehe.
Banyak ya yang bisa digali dari satu kabupaten ini, saya tertarik dengan pemisahannya dari Kesultanan Johor, itu bagaimana ceritanya ya… sekarang di sana masih ada sultannya tidak, sih?
#1 foto yg di masjid raya sultan riau yah? itu panas banget gara… soalnya siang terik haha, bukan karena marah atau syedih 🙂
Tapi kesal karena kepanasan ya Mas :haha *kabur*.
hehehe…. kepri panas banget gara :))
Gara-gara kepulauan, dan dekat khatulistiwa mungkin ya Mas :hehe.
#2 nama riau dipakai buat menggantikan desa sungai carang yang masuk kota tanjung pinang (kepri) saat ini, kadang disebut dengan hulu riau… terus laut antara pulau bintan dengan batam disebut selat riau. blunder dimulai ketika pembentukan provinsi riau, nama riau yg disematkan pada pulau-pulau di seberang riau daratan adalah KEPULAUAN RIAU, sedangkan RIAU sendiri dipakai untuk nama provinsi. btw, ibukota riau dulu di tanjung pinang sebelum pindah ke pekanbaru 😉
Oalah, pantesan kalau begitu, jadi Riau itu malah yang berhak memakai sebetulnya yang kepulauan ya, bukan daratan :hehe. Terima kasih buat infonya Mas, kini saya paham sekarang :hihi.
iyah… tapi sejarah tak bisa diulang kembali sayangnya 🙂
Iya, demikian Mas :hehe.
#3 sejarah riau dengan johor saya kurang begitu paham, cmiiw yah entar.. intinya di kepri ada kesultanan riau sama lingga yg termasuk dalam kesultanan johor, begitu kolonialisme datang, inggris menguasai semenanjung malaya termasuk johor dan temasek (singapura), sedangkan belanda menguasai riau dan lingga
di lingga istana kesultanan lingga sudah tidak ada, tinggal puing dan replika istana, yang masih ada di pulau penyengat, pulau kecil 15 menit di seberang kota tanjung pinang, yg merupakan ibukota kesultanan riau. masjid raya sultan riau, puing istana, kantor, makam dan benteng masih utuh di pulau penyengat inderasakti (nama lengkapnya). aku rekomen kalo gara ke pulau bintan datang aja ke pulau penyengat buat tau sejarah kesultanan riau 🙂
Ini betulan membikin penasaran :hihi. Jadi memang betul ya, sejarah Indonesia dan negara tetangga itu ada benang merahnya. Thanks buat pencerahannya Mas, moga-moga saya bisa segera jalan ke sana :amin.
iyah, raja hindu pertama di melaka dari indonesia, presiden pertama singapura orang minang, yang kasih nama singapura raja sriwijaya 🙂
Hebat ya Indonesia…
hahaha…. 😀
Ah.. Kemarin baru baca soal Bintan yang lagi bangkit jadi tujuan wisata di wilayah sana. Keren, keren..
bintan emang keren mas 😀
mari blusukan di Tanjung Pinang, hahaha 😀
jom, dijemput bang…
😀
((hayok, diundang bang))
Kak itu foto barelangnya tahun berapa~
😀
2000an kaka, masih kurus betool…
Bumi segantang lade pulau Bintan 🙂
hehehe… jom buat gadoh pakcik, #KepriBukanRiau 🙂
hahaha nanti ye… 🙂
siap, pakcik Robbi