Tidak ada harapan khusus atau rencana tertentu saat saya berencana mengunjungi Pangkalan Kerinci, kota kecil sekitar dua jam perjalanan dari Pekanbaru. Dan saya ngakak sengakaknya sambil guling-guling. begitu saya sampai di ibukota kabupaten Pelalawan ini 😀 Kata Irfan, teman saya yang tinggal disini. Tidak banyak tempat wisata disini.
Pangkalan Kerinci hanya sebuah kota kecil. Pusat keramaiannya hanya sepanjang dua kilometer yaitu di jalan raya lintas Sumatera. Kota ini terletak di antara dua kota besar yaitu Pekanbaru dan Jambi. Perekonomian penduduk terutama didukung adanya perkebunan kelapa sawit. Di kota ini terdapat pabrik kertas dan pulp RAPP yang konon terbesar di Asia.
Malam hari saya tiba di Pangkalan Kerinci dari Pekanbaru. Makan malamnya ditraktir Irfan di sebuah kedai bakso di tepi jalan raya Kerinci-Jambi. Di kosan Irfan ada tiga kamar jadi saya dapat kamar sendiri.
Paginya Irfan sudah ada janji dengan Epy untuk nonton film di Pekanbaru. Akhirnya saya ditemani Badrun keliling kota. Saya diajak keliling kompleks kantor Bupati Pelalawan. Pelalawan merupakan kabupaten baru hasil pemekaran kabupaten Kampar tahun 1999. Jadi tidak heran jika gedung-gedung pemerintahan terlihat masih baru dan sangat megah.
Habis keliling putar-putar saya berhenti di sebuah monumen yang ternyata monumen MTQ tingkat provinsi Riau di Pelalawan. Tulisan di monumen tidak bisa saya baca karena telah lepas dari badan monumen. Di dekat situ ada sisa longsoran tanah. Sekilas mirip Grand Cannyon hahaha. Nggak mirip banget 😀
Siangnya saya pulang ke Pekanbaru. Semoga ke depannya telah dibangun objek wisata baru di Pangkalan Kerinci. Saya dengar, disana telah dibangun waterboom.
perasaan foto di pelalawan banyak deh di folder kamu..klo ga salah ada macam anjungan seperti indragiri dll..kok ga diupload di blog
foto2 yg anjungan daerah itu di pekanbaru 🙂